Senin, 31 Oktober 2011

Tugas ISD Cerita Mudik

Mudik lebaran Sudah menjadi budaya Bangsa Indonesia khususnya ummat Islam.Tapi yang jelas sudah puluhan tahun dan setiap akhir Bulan Ramadhan pasti terjadi mudik lebaran. Semua jenis kendaraan digunakan dari mulai motor, mobil. Yang tidak menggunakan kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum, mulai dari Bus, Kereta Api, Pesawat Terbang, dan kapal laut.Semua jenis kendaraan itu diarahkan untuk mudik dan memang pada setiap tahunnya mereka sampai ditujuan. Berapapun ongkosnya dan keadaan di angkutan umum sepanjang mampu, maka dibelilah tiket itu. Kalau tiket duduk habis, walaupun berdiri jadilah. Sekali lagi yang penting sampai di kampong halamannya.
Tapi untuk sebagian besar berpendapat, silaturahmi itu harus bertemu muka dan bersalaman secara langsung. Apalagi terhadap orang tua sendiri. Harus bertemu langsung dan sungkem kehadapannya. Inilah yang disebut afdol dalam silaturahmi. Tak heran, adanya himbauan untuk tidak mudik tidak digubris oleh mereka. Yang penting mudik lah ! Selain tujuan mudik untuk bersilaturahmi seusai berakhirnya ibadah puasa di Bulan Ramadhan, juga ada perasaan kangen terhadap kampung halaman dimana ia dilahirkan. Mengenang masa-masa lalu ketika kecil, dan remaja. Teringat kepada teman-teman lama dikapung semasa bergaul dan bermain penuh kenangan. Bila tiba ditempat tujuan kampung halaman, rasanya plong dan lega bercampur bahagia. Disambut sanak keluarga. Disiapkan segala sesuatunya. Bercengkrama dan berbincang panjang lebar melepas kerinduan setelah tidak bertemu setahun lamanya.
Untuk budaya mudik ini, Negara lewat Pemerintah baik Pusat maupun Daerah jauh-jauh hari mempersiapkannya. Sarana jalan diperbaiki, disediakan angkutan umum yang memadai, ditetapkan tarifnya, keamanan diditingkatkan dengan mengerahkan ribuan personiel kepolisian dari masing-masing daerah. Sarana kesehatan disiapkan. Di daerah tertentu disiapkan mobil ambulan berjaga jika terdapat musibah kecelakaan. Alat kendaraan berat disediakan bila di suatu daerah terjadi musibah longsor. Unsur perbankan mempersiapkan pengadaan uang untuk pemudik yang memerlukan menarik uangnya atau menukar uang. Unsur swastapun ikut serta walaupun dengan embel-embel iklan. Dibuat posko-posko dan disediakan service gratis merk kendaraan motor dan mobil tertentu. Adakalanya menyediakan makanan dan minuman, bila pemudik ingin berbuka karena kondisi lelah dan lapar dari perjalan jauh dimana dirinya sedang berpuasa. Potensi masyarakatpun dilibatkan, terutama untuk bantuan keamanan, sosial dan kesehatan. Bahkan ada yang menyediakan jasa pijat gratis kepada pemudik biasanya dimanfaatkan oleh pengemudi kendaraan motor.
Apapun persoalan dan permasalahannya, Pemerintah berkewajiban membantu proses mudik rakyatnya. Mempersiapkan segala sesuatunya dan menjaga kelancaran perjalannya. Satu saat kita akan seperti mereka yang mudik. Merasakan berpayah-payah dalam perjalanan. Haus dan rasa lapar serta rasa ngantuk terus menghantui perjalanan. Oleh karena itu, kita meyakini, bahwa pihak Pemerintah jauh-jauh hari telah mempersiapkan dengan baik. Mengingat hal ini akan berlangsung terus sepanjang ummat ini ada dan merayakannya.
Mengenai persoalan balik mudik dari kampung halamannya ke kota-kota tempat berusaha yang membawa rekan atau saudara, maka biarkanlah karena itu hak mereka. Ngga usah dicegah. Karena hal itu bersifat alami. Hak seseorang mencari rezeki dengan lapangan pekerjaan dimanapun sepanjang di daerah NKRI. Bahkan ke luar negeripun diperbolehkan. Kami rasa tidak akan memberatkan daerah tujuan. Nanti juga akan terdapat seleksi alami. Yang punya keakhlian akan tertampung dalam suatu pekerjaan. Yang tidak mampu akan pulang kembali, tersisihkan. Kue rezeki itu, banyak tersedia di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, dan kota besar lainnya. Di daerah masih minim lapangan pekerjaan. Jadi, biarlah mereka (pendatang itu berusaha dan mencari pekerjaan).
Hari Raya Lebaran 1432 H tinggal sesaat lagi. Persiapan mudik telah dilakukan dan bahkan sudah ada yang dalam proses perjalanan. Semoga Allah Swt memberi kesehatan dan ketabahan di perjalanan hingga nanti sampai ditujuan dengan selamat. Jangan ditinggalkan ibadah terutama shalat lima waktu. Toh kita mau bersilaturahkmi sebagaimana diperintahkan Allah Swt.
Mudik lebaran Sudah menjadi budaya Bangsa Indonesia khususnya ummat Islam. Entah kapan dimulainya. Tapi yang jelas sudah puluhan tahun dan setiap akhir Bulan Ramadhan pasti terjadi mudik lebaran. Semua jenis kendaraan digunakan dari mulai motor, mobil, sampai sepeda dan bahkan menggunakan andong (kereta kuda). Yang tidak menggunakan kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum, mulai dari Bus, Kereta Api, Pesawat Terbang, dan kapal laut.Semua jenis kendaraan itu diarahkan untuk mudik dan memang pada setiap tahunnya mereka sampai ditujuan. Berapapun ongkosnya dan keadaan di angkutan umum sepanjang mampu, maka dibelilah tiket itu. Kalau tiket duduk habis, walaupun berdiri jadilah. Sekali lagi yang penting sampai ditujuan.
Berdasarkan pantaun penulis, arus mudik terbanyak yaitu dari Jakarta ke Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kemudian dari Jakarta ke Sumatera dan dari Jakarta ke daerah terdekat Jawa Barat. Sedangkan arus mudik antar kota/kabupaten dalam satu provinsi, yang terbanyak ada di Jawa Barat, yaitu dari Bandung ke 26 daerah kab/ko di Jawa Barat. Sedangkan arus balik akan terjadi dari arah tujuan mudik ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Mengapa ngotot harus mudik ? kan untuk bersilaturahmi bisa menggunakan hand phone dan dari handphone itu selain sms, ngobrol dan juga bisa saling bertatapan muka. Itu menurut sebagian kecil pemudik. Tapi untuk sebagian besar berpendapat, silaturahmi itu harus bertemu muka dan bersalaman secara langsung. Apalagi terhadap orang tua sendiri. Harus bertemu langsung dan sungkem kehadapannya. Inilah yang disebut afdol dalam silaturahmi. Tak heran, adanya himbauan untuk tidak mudik tidak digubris oleh mereka. Yang penting mudik lah ! Selain tujuan mudik untuk bersilaturahmi seusai berakhirnya ibadah puasa di Bulan Ramadhan, juga ada perasaan kangen terhadap kampung halaman dimana ia dilahirkan. Mengenang masa-masa lalu ketika kecil, dan remaja. Teringat kepada teman-teman lama dikapung semasa bergaul dan bermain penuh kenangan. Bila tiba ditempat tujuan kampung halaman, rasanya plong dan lega bercampur bahagia. Disambut sanak keluarga. Disiapkan segala sesuatunya. Bercengkrama dan berbincang panjang lebar melepas kerinduan setelah tidak bertemu setahun lamanya.
Untuk budaya mudik ini, Negara lewat Pemerintah baik Pusat maupun Daerah jauh-jauh hari mempersiapkannya. Sarana jalan diperbaiki, disediakan angkutan umum yang memadai, ditetapkan tarifnya, keamanan diditingkatkan dengan mengerahkan ribuan personiel kepolisian dari masing-masing daerah. Sarana kesehatan disiapkan. Di daerah tertentu disiapkan mobil ambulan berjaga jika terdapat musibah kecelakaan. Alat kendaraan berat disediakan bila di suatu daerah terjadi musibah longsor. Unsur perbankan mempersiapkan pengadaan uang untuk pemudik yang memerlukan menarik uangnya atau menukar uang. Unsur swastapun ikut serta walaupun dengan embel-embel iklan. Dibuat posko-posko dan disediakan service gratis merk kendaraan motor dan mobil tertentu. Adakalanya menyediakan makanan dan minuman, bila pemudik ingin berbuka karena kondisi lelah dan lapar dari perjalan jauh dimana dirinya sedang berpuasa. Potensi masyarakatpun dilibatkan, terutama untuk bantuan keamanan, sosial dan kesehatan. Bahkan ada yang menyediakan jasa pijat gratis kepada pemudik biasanya dimanfaatkan oleh pengemudi kendaraan motor.
Apapun persoalan dan permasalahannya, Pemerintah berkewajiban membantu proses mudik rakyatnya. Mempersiapkan segala sesuatunya dan menjaga kelancaran perjalannya. Satu saat kita akan seperti mereka yang mudik. Merasakan berpayah-payah dalam perjalanan. Haus dan rasa lapar serta rasa ngantuk terus menghantui perjalanan. Oleh karena itu, kita meyakini, bahwa pihak Pemerintah jauh-jauh hari telah mempersiapkan dengan baik. Mengingat hal ini akan berlangsung terus sepanjang ummat ini ada dan merayakannya.
Mengenai persoalan balik mudik dari kampung halamannya ke kota-kota tempat berusaha yang membawa rekan atau saudara, maka biarkanlah karena itu hak mereka. Ngga usah dicegah. Karena hal itu bersifat alami. Hak seseorang mencari rezeki dengan lapangan pekerjaan dimanapun sepanjang di daerah NKRI. Bahkan ke luar negeripun diperbolehkan. Kami rasa tidak akan memberatkan daerah tujuan. Nanti juga akan terdapat seleksi alami. Yang punya keakhlian akan tertampung dalam suatu pekerjaan. Yang tidak mampu akan pulang kembali, tersisihkan. Kue rezeki itu, banyak tersedia di kota besar seperti Jakarta atau Bandung, dan kota besar lainnya. Di daerah masih minim lapangan pekerjaan. Jadi, biarlah mereka (pendatang itu berusaha dan mencari pekerjaan).
Hari Raya Lebaran 1432 H tinggal sesaat lagi. Persiapan mudik telah dilakukan dan bahkan sudah ada yang dalam proses perjalanan. Semoga Allah Swt memberi kesehatan dan ketabahan di perjalanan hingga nanti sampai ditujuan dengan selamat. Jangan ditinggalkan ibadah terutama shalat lima waktu. Toh kita mau bersilaturahkmi sebagaimana diperintahkan Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar